Allahu
Akbar! Tanda-tanda Kebesaran Allah Pada Tubuh Manusia
Allahu Akbar Allah Maha
Besar dan Maha Kuasa atas segala ciptaannya.
Allah SWT telah
menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan. Dan dibalik ciptaannya itu
tersimpan banyak rahasia serta hikmah yang tidak disadari oleh
manusia.
Mengapa tangan kita ada
lima jari? Mengapa batang leher kita dijadikan tegak oleh Allah? Mengapa dalam
salat mengandung perbuatan berdiri tegak, rukuk, sujud dan duduk antara dua
sujud?
Inilah tanda-tanda
kekuasaan Allah pada diri manusia yang tak jarang disadari oleh kita, seperti:
1.
Otak manusia seperti orang sujud dalam salat
Bentuk otak manusia pun
jika diperhatikan dengan teliti akan kelihatan seperti orang yang sedang sujud.
Otak berada di bagian paling atas manusia, tetapi apabila kita sujud, ia berada
di tempat paling rendah, menandakan pengabdian manusia pada Allah SWT.
“Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan
pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahawa Al-Qur’an itu
benar, dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahawa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu?” (Surat Fusshilat : Ayat 53).
2.
Saluran udara pada paru-paru membentuk kalimat tauhid
Ahli sains telah
menemukan bahwa saluran-saluran udara di dalam paru-paru manusia membentuk
kalimah ‘La ilaha illallah’ (Tiada Tuhan melainkan Allah) dalam tulisan
Arab.
3.
Nama Allah pada 5 jari tangan
Sesungguhnya Allah,
Tuhan yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana, Dia telah menunjukkan keagungan-Nya
melalui penciptaan lima jari manusia, yang melambangkan huruf-huruf : Alif,
Lam, Lam dan Ha yang membentuk kalimah Allah dalam perkataan dan tulisan Arab.

4.
Jumlah Asmaul Husnah pada telapak tangan
Jika kita balikkan pula
tangan, dan melihat ke telapaknya, maka di situ kita akan lihat urat-urat yang
akan membentuk tulisan nomor dalam bahasa Arab. Nomornya adalah 81 di telapak
tangan kiri dan 18 di telapak tangan kanan. Jika dicampur kedua nomor tersebut,
jumlahnya ialah 99.
Dan nomor 99 itu adalah
simbolik kepada 99 nama Allah, yang dipanggil sebagai Asma-ul Husna (nama-nama
yang baik).
5.
Gerakan dalam salat cerminkan simbol nama Nabi
Berdiri lurus dalam
salat melambangkan huruf Alif (ا), ruku’ melambangkan huruf Ha (ح), sujud
melambangkan huruf Mim (م), dan duduk melambangkan huruf Dal (د). Ia
akhirnya membentuk perkataan Ahmad dalam tulisan Arab, nama Nabi Terakhir yang
membawa Perjanjian Terakhir.
احمد = ا + ح + م + د =
Ahmad.
Ketahuilah bahwa Ahmad
adalah salah satu nama lain bagi Nabi Muhammad SAW dan mengikut sejarah, ibunya
Aminah menginginkn anaknya itu dinamai dengan nama Ahmad, tetapi kemudian
datuknya Abdul Mutalib memberikannya nama Muhammad.
Ahmad dan Muhammad di
dalam bahasa Arab maksudnya sama yaitu ‘Yang Terpuji’.
“Dan (ingatlah) ketika
Isa putera Maryam berkata: “Hai bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)” …… ” (Surat As-Shaaf : Ayat 6).
6.
Saat jari telunjuk diangkat pada Tasyahud dalam salat melambangkan nama Allah
Pada duduk tahiyyat
akhir dalam salat, suatu sunnah bagi kita untuk mengangkat jari telunjuk ketika
membaca kalimah syahadah. Jari telunjuk diangkat menandakan Tuhan yang Esa. Dan
perhatikan, pada urat-urat jari itu akan membentuk kalimat Allah dalam Bahasa
Arab.
“Hai manusia, apakah
yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha
Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan
menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia
kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (Surat Al Infithaar : Ayat 6-8).
Berbeda bagi kebudayaan
Cina Kuno, tanda-tanda pada telapak kaki dan tangan telah dikenal menjadi titik
refleksi, karena setiap titik ada makna dan dipercaya mampu mengobati penyakit.

Sedangkan pada punggung
di kenal dengan pengobatan akupuntur dan bekam atau hijamah yang banyak
dilakukan umat Islam.

Apakah ini 'Cok gali
cok' atau dipas-paskan sesuai selera kita? Wallahu 'alam.
Karena terlepas dari
benar atau tidaknya, tetap menjadi rahasia Allah. Toh meskipun tanpa
tanda-tanda tersebut diatas pun manusia tetap harus beribadah kepada Allah.
Satu kata saja, dengan
satu tarikan nafas saja untuk mengucapkannya, yang kita butuhkan untuk menjawab
sejumlah pertanyaan di atas. Yaitu: Al Ibaadah. Ya, semua itu Allah lakukan agar kita beribadah kepada-Nya.
Dengan tegas Allah menyatakan,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah
Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Allah pun menyindir kita
dengan pertanyaan,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا
وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun [23]: 115)
Imam Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata, “Firman Allah, “Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja)?” “Apakah kaling menyangka bahwa kalian
diciptakan tanpa maksud, tujuan dan hikmah?” “Firman Allah, “bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?” “Tidak
dikembalikan ke negeri akhirat?” (Tafsir Al Qur`an Al Adzim: 5/500)
Jika muncul dalam benak
kita pertanyaan, “lalu, mengapa Allah memerintahkan kita untuk beribadah?”
Alasan-alasan berikut mudah-mudahan semakin dapat meyakinkan kita mengapa kita
harus beribadah kepada Sang Pencipta kita, Allah subhaanahu wa ta’aala.
Karena
Allah adalah Pencipta Kita dan Semesta serta Pemelihara Semuanya.
Hal ini sebagaimana
pernyataan Allah dalam ayat yang telah lalu penyebutannya (QS. Adz-Dzariyat
[51]: 56, Al Mukminun [23]: 115)
Allah pun berfirman,
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ وَكِيلٌ
“Allah
menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.” (QS. Az Zumar [39]: 62)
Oleh karena Allah
satu-satunya dzat yang menciptakan kita dan juga menciptakan semesta tempat
hidup kita, maka kita harus beribadah kepada-Nya, mengabdi sebagai hamba dan
bagian dari makhluk-Nya.
Karena
Allah menciptakan Kita dengan Bentuk yang Terbaik
Allah tidak menciptakan
kita dalam bentuk yang asal-asalan, tapi menciptakan kita dengan bentuk yang
terbaik. Perhatikan firman Allah berikut,
لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ
تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”(QS. At Tiin [95]: 4)
As-Si’diy berkata,
“Maksudnya adalah diciptakan dengan sempurna, anggota tubuh yang sesuai dan
perawakan yang pantas, tidak kurang sesuatu apa pun yang ia butuhkan.” (Taisir
Karim Al Rahman: 929)
Karena
Allah Memuliakan kita dengan Akal Pikiran
Tidak hanya itu, Allah
pun mengistimewakan kita dengan akal pikiran. Allah berfirman,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ
“Dan
sungguh kami telah memuliakan anak Adam.” (QS. Al Isra [17]: 70)
Diriwayatkan dari Ibnu
Abbas bahwa manusia telah dimuliakan dengan akal. (Lihat Tafsir Al Baghawi:
5/108)
Karena
Allah yang Mengarunikan kepada Kita Rizki untuk Menopang Kehidupan Kita
Setelah diciptakan,
diciptakan dengan bentuk terbaik dan dimuliakan dengan akal pikiran, karunia
Allah selanjutnya adalah menurunkan beragam rizki yang dengannya manusia mampu
bertahan hidup di bumi ini. Allah berfirman,
أَمَّنْ هَذَا الَّذِي يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ
رِزْقَهُ
“Atau
siapakah dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya?” (QS. Al Mulk [67]: 21)
Itulah beberapa alasan
mengapa kita harus beribadah kepada Dzat yang telah mengaruniakan kepada kita
segala hal yang kita miliki saat ini dan tanda bagi orang-orang yang mau
berfikir dan berakal. Begitulah Allah sering menyinggung nalar kita untuk
berfikir di dalam Al Qur`an.
Semoga Allah menuntun
kita kepada petunjuk dan keridhaan-Nya. Wallahu a’lam. [nurlail/hasyim/aktl/voa-islam.com]
-
See more at:
http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2013/12/15/28140/allahu-akbar-tandatanda-kebesaran-allah-pada-tubuh-manusia/#sthash.CENCbGZJ.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar